Marquee

HATI-HATI TERHADAP OKNUM YG MENGATAS NAMAKAN BKD YG DPT MENGANGKAT CPNS DENGAN IMBALAN SEJUMLAH UANG DG JAMINAN IJAZAH ANDA

8 Tips Sehat di Depan Komputer :

1. Jaga jarak pandang Anda – monitor (50-100cm) dan gunakan meja / kursi nyaman
2. Sebaiknya gunakan LCD monitor dan setting sesuai kenyamanan mata Anda
3. Periksakan mata Anda, pakailah kacamata anti radiasi apabila diperlukan
4. Perhatikan sirkulasi udara dan gunakan cahaya ruangan yang cukup
5. Makan, minum, dan konsumsi tambahan vitamin / mineral secara teratur
6. Tidur 6 – 8jam sehari dan istirahatkan mata Anda sejenak, minimal 5 menit tiap jam
7. Sediakan waktu Anda untuk olahraga secara teratur agar kondisi tetap bugar
8. dan Terpenting adalah; menyediakan waktu untuk ibadah, keluarga dan sahabat

PTK IPS

PENERAPAN METODE SOSIODRAMA DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA TENTANG MENDESKRIPSIKAN KEDUDUKAN
DAN PERAN ANGGOTA KELUARGA
KELAS II DI SD NEGERI 01 XXX KECAMATAN XXX KABUPATEN XXX

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap kegiatan pembelajaran memiliki tujuan utama meningkatkan prestasi belajar siswa-siswinya. Demikian pula pada pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas II SD Negeri 01 Rowosari Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang. Guru juga menghendaki peningkatan prestasi belajar anak didiknya. Untuk itulah berbagai upaya dilakukan oleh guru kelas II SD Negeri 01 Rowosari Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang.
Untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal, banyak dipengaruhi komponen-komponen belajar mengajar. Sebagai contoh bagaimana cara mengorganisasikan materi, metode yang ditetapkan, media yang digunakan dan lain-lain. Selain komponen-komponen pokok yang ada dalam kegiatan belajar mengajar, ada faktor lain yang ikut mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.
Melalui kegiatan pembelajaran guru dapat membantu siswa mengembangkan kemandirian dan kepercayaan diri, kemampuan akademis dan rasa antusias untuk mengerjakan tugas-tugas selanjutnya dalam suasana kelas yang memberi rasa aman kepada siswa. Untuk itu guru perlu mengenal tingkat kemampuan, minat dan latar belakang pengalaman siswa. Kemudian secara bertahap memberikan tugas atau latihan yang akan memberikan pengalaman keberhasilan kepada siswa sehingga mereka mampu berhasil dalam tugas pelajaran.
Peningkatan kualitas pendidikan pada saat ini menjadi perhatian. Peningkatan kualitas pendidikan tidak dapat berjalan tanpa adanya inovasi pendidikan. Apa yang ingin dicapai melalui inovasi-inovasi pendidikan tersebut, yaitu usaha untuk mengubah proses pembelajaran, perubahan dalam situasi belajar yang menyangkut kurikulum, peningkatan fasilitas belajar mengajar serta peningkatan mutu profesional guru.
Dengan melihat pengertian tersebut, guru sebagai pengajar tidak mendominasi kegiatan, tetapi membantu menciptakan situasi kondusif serta memberikan motivasi dan membimbing siswa agar dapat mengembangkan potensi dan kreativitasnya melalui kegiatan pembelajaran. Guru juga dituntut dapat melakukan perubahan proses pembelajaran agar situasi belajar mengajar menjadi lebih baik, sehingga hasil yang dicapai dapat meningkat.
Tingkat penguasaan materi siswa rata-rata masih rendah terbukti dari 38 siswa hanya 10 siswa (26 %) yang mencapai 70 ke atas ( KKM Ilmu Pengetahuan Sosial adalah 70 ). Banyak siswa kurang memperhatikan dalam proses pembelajaran, misalnya cerita sendiri, merasa bosan dan jenuh. Berdasarkan hal tersebut, peneliti meminta teman sejawat untuk mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan. Dari hasil diskusi dengan teman sejawat terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu:
1. Siswa mengalami kesulitan dalam menyebutkan kedudukan masing-masing anggota keluarga.
2. Siswa mengalami kesulitan membedakan peran masing-masing anggota keluarga.
Setelah penulis berdiskusi dengan teman sejawat dan supervisor diketahui bahwa penyebab dari masalah yang dikelola selama proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan alat peraga yang tidak lengkap
2. Penggunaan metode yang kurang bervariasi
3. Tidak adanya kesempatan kepada siswa untuk memperagakan alat peraga yang disiapkan guru.
4. Guru tidak memberikan kesempatan kepada murid untuk bertanya tentang kedudukan dan peran anggota keluarga.
5. Guru kurang memberikan contoh soal latihan tentang kedudukan dan peran masing-masing anggota keluarga.
6. Kurangnya perhatian siswa ketika pembelajaran berlangsung.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis yang sudah ditetapkan, penulis yang senantiasa dibantu oleh pengamat, kemudian mencari, memilih dan selanjutnya menetapkan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah metode sosiodrama dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang kedudukan dan peran anggota keluarga?
2. Apakah dengan menggunakan alat peraga gambar berwarna dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa tentang tentang kedudukan dan peran anggota keluarga?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
a. Membuktikan penggunaan metode pembelajaran eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
b. Mengetahui seberapa banyak pengaruh penggunaan alat peraga gambar berwarna dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran.
c. Membuktikan pemberian latihan secara intensif dapat meningkatkan pemahaman siswa.
d. Melaksanakan tugas akhir selama mengikuti pendidikan S.1 PGSD di FKIP UT.
D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian yang penulis lakukan dapat di ambil manfaat dari penelitian sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
a. Membuat siswa termotivasi dalam pembelajaran.
b. Memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran.
c. Menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa terhadap tugas-tugas yang diberikan guru.
d. Menumbuhkan keberanian siswa dalam menjawab.
2. Bagi Guru
a. Meningkatkan pengalaman guru sehingga dapat meningkatkan kinerjanya.
b. Meningkatkan pengetahuan guru dalam memperbaiki pembelajaran dikelasnya.
c. Sebagai pedoman, panduan dan perbandingan dalam meningkatkan proses belajar mengajar dalam kelas.
d. Memudahkan guru dalam menyajikan materi pelajaran.
e. Sarana bagi guru untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembelajaran di sekolah pada khususnya dan pendidikan pada umumnya.
b. Sekolah lebih maju dan berkembang karena adanya peningkatan hasil pembelajaran.






























BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori Tentang Pembelajaran
Belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat diamati secara langsung dari luar, dan ditandai dengan adanya proses perubahan. Banyak para ahli yang mengungkapkan pendapatnya tentang belajar, antara lain :
Menurut Arif S. Sardiman, dkk (2003 : 1) belajar adalah prose yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia bayi sampai ke liang lahat.
Menurut Syaiful Bachri Djamarah (2000 : 141) belajar adalah serangkaian jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam beinterkasi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.
Menurut Suprayekti (2003 : 5) belajar merupakan seluruh kegiatan dan tindakan yang diupayakan oleh guru untuk terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan yang dirumuskan.
Selain definisi di atas, ada pula yang mendefinisikan bahwa “belajar adalah berubah” (Sardiman, 1994 : 23). Maksud yang terkandung dalam kalimat tersebut adalah bahwa belajar sebagai usaha mengubah tingkah laku. Jadi belajar tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan saja, melainkan juga membentuk suatu kecakapan, keterampilan, pengertian, sikap, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri. Yang jelas menyangkut semua aspek organisme dan tingkah laku pribadi seseorang.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli seperti tersebut di atas, maka belajar dapat disimpulkan sebagai suatu usaha memperoleh perubahan tingkah laku menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang menyangkut unsur cipta, rasa, karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses komunikasi. Dalam proses komunikasi ini guru berperan sebagai komunikator (communicator) yang akan menyampaikan pesan/bahan ajar (message) kepada siswa sebagai penerima pesan (communican).
Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari unsur: tujuan, bahan pembelajaran, strategi, alat, siswa, dan guru. Kegiatan pembelajaran pada dasarnya mengembangkan kemampuan psikis dan fisik serta penyesuaian sosial siswa secara utuh.
Dari penjelasan tersebut di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran adalah menciptakan suatu sistem untuk mendukung terlaksananya proses belajar.
B. Prestasi Belajar
Akibat terjadinya proses belajar pada diri seseorang adalah terjadinya perubahan perilaku yang dapat mencakup kawasan (domain) kognitif, afektif maupun psikomotorik. Perubahan perilaku sebagai akibat terjadinya proses belajar disebut hasil belajar atau prestasi belajar.
Sementara menurut Aiken ( 1997 : 109 ) mendefiniskan prestasi belajar adalah tingkat pengetahuan, keterampilan, atau capaian yang diperoleh peserta didik untuk bidang studi tertentu. Prestasi belajar seperti ini diukur melalui tes. Tes semacam itu bukan hanya untuk mengukur kemampuan individual melainkan juga untuk mengevaluasi kefektifan suatu program pembelajaran. Oleh karena itu, skor yang diperoleh dari tes cenderung sebagai akibat dilakukannya proses pembelajaran bukan pengaruh tingkat intelegensi. Dari skor tersebut dapat diperoleh informasi tentang pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh siswa.
Dengan demikian, pretasi belajar memiliki fungsi untuk memperlihatkan sejauh mana peserta didik mampu menampilkan keterampilan tertentu atau dengan kata lain memiliki fungsi untuk mengukur capaian kompetensi tertentu. Prestasi belajar juga dapat berfungsi untuk memberikan rangsangan belajar, disamping fungsi yang lain lagi yakni untuk dijadikan petunjuk seberapa jauh telah terjadi peningkatan kualitas pendidikan pada umumnya.
C. Aktivitas Belajar
Aktivitas adalah keaktifan, kegiatan, kesibukan (Tim Penyusun Kamus Bahasa Indonesia, 1989:17). Aktivitas belajar adalah segala bentuk atau kegiatan untuk melakukan proses pembelajaran. Dalam penelitian ini aktivitas yang diamati oleh guru ataupun observer adalah :
1. Aktif dalam diskusi kelompok dengan timnya.
2. Aktif dalam bersosiodrama.
3. Aktif berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan dalam meyelesaikan soal, tidak hanya menyerahkan tugas penyelesaian tugas soal pada seseorang anggota tim.
4. Aktif mengerjakan tugas dan lembar kerja siswa yang diberikan kepada tiap tim.
5. Aktif berpartisipasi dalam mengerjakan tugas dan lembar kerja siswa.
6. Aktif bertanggung jawab agar tiap tugas dan soal yang diberikan kepada tipa individu atau tim dapat selesai dengan benar dan selesai tepat waktu.
7. Aktif berdiskusi dan bersosiodrama untuk menyelesaikan tugas.
8. Aktif berpartisipasi dalam menjawab soal dalam diskusi.
Yang perlu mendapat perhatian dari guru dalam aktivitas pembelajaran adalah agar tidak terjadi aktivitas yang tidak mendukung proses pembelajaran seperti mengganggu teman lain.
D. Metode Sosiodrama
Keberhasilan suatu pembelajaran selain ditunjang oleh penggunaan alat peraga/media, juga dipengaruhi penggunaan metode yang tepat dan penelitian metode yang tepat oleh guru. Karena kegagalan suatu pembelajaran bisa diakibatkan oleh penggunaan metode yang tidak tepat dalam menyajikan materi kepada siswa.
Dengan memiliki pengetahuan umum mengenal sifat berbagai metode, seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dalam situasi dan kondisi yang tepat.
Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kompetensi Dasar mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga, penulis menggunakan metode sosiodrama.
Metode sosiodrama dan role palying dapat dikatakan sama, dan didalam pemakaian sering dislilhgantikan. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dan hubungannya dengan masalah sosial.
Tujuan yang diharapkan dengan menggunakan metode sosiodrama antara lain adalah :
1. Agar siswa dapat mengahyati dan menghargai perasaan orang lain.
2. Dapat membagi tanggung jawab.
3. Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara spontan.
4. Merangsang kelas untuk berfikir dan memecahkan masalah.
Kelebihan metode sosiodrama :
1. Siswa melatih dirinya untuk melatih, memahami dan mengingat isi bahan yang akan didramakan.
2. Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif.
3. Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga memungkinkan akan muncul atau tumbuh bibit seni drama dari sekolah.
4. Kerjasama antar pemain dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami oranga lain.
5. Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab dengan sesamanya.
6. Bahasa lisan siswa dapat dibna menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami orang lain.
Kelemahan metode sosiodrama :
1. Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menajdi kuran kreatif.
2. Banyak memakan waktu, baik waktu persiapan dalam rangka pemahaman isi bahan pelajaran maupun pada pelaksanaan pertunjukkan.
3. Memerlukan tempat yang cukup luas, jika tempat bermain sempit menjadi kurang bebas.
4. Sering kelas lain terganggu oleh suara para pemain dan para penonton yang kadang-kadang bertepuk tangan.
E. Media Gambar Berwarna
Gambar menurut Hornby (1986) adalah lukisan, sket atau gambar dari suatu obyek yang mengandung informasi dan fakta. Gambar sebagai salah satu alat peraga juga mempunyai fungsi untuk : 1) memperjelas keterangan guru, 2) memperkuat pemahaman siswa tentang pelajaran yang sedang diajarkan, 3) menarik minat siswa untuk mengikuti materi dan 4) mencegah rasa bosan siswa pada materi yang diajarkan oleh guru.
Gambar pada hakikatnya juga merupakan kumpulan dari pertanyaan yang memancing jawaban (Nawang wulan : 2000). Artinya, ketika seseorang melihat gambar maka akan timbul dalam pikirnya banyak pertanyaan yang jawabannya dapat berupa kata-kata/kalimat. Gambar juga bisa digunakan untuk melatih penguasaan kosakata (Vocabulary), dan melatih penguasaan susunan kata kalimat (structur) siswa.
Sebagai alat peraga gambar berwarna juga mempunyai fungsi sebagai berikut : 1) menumbuhkan motivasi siswa dalam pembelajaran menulis 2) menumbuhkan daya cipta siswa dengan merangkai kata-kata menjadi suatu karangan, 3) menginformasikan kepada siswa tentang obyek, kejadian dan hubungan anatar kejadian, 4) melatih siswa mengatur alur cerita, dan 5) memudahkan siswa mengembangkan cerita
Seorang guru dapat membuat sendiri gambar berwarna yang akan diperlihatkan, atau mengambilnya dari buku, majalah, koran dan sumber lain. Gambar berwarna yang dibuat sendiri oleh guru akan lebih efektif penggunaannya karena telah disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan pengetahuan siswa dan materi yang diajarkan.











BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subyek Penelitian
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas II SD Negeri 01 Rowosari, Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang. Jumlah siswa kelas II ada 38, terdiri dari 25 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.
Secara rinci pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan siklus berulang adalah sebagai berikut:
a. Tanggal 27 Januari 2010 konsultasi dan diskusi dengan supervisor tentang menyusun RPP, Identifikasi, dan Lembar Observasi.
b. Tanggal 14 Februari 2010 pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I.
c. Tanggal 16 Februari 2010 penyusunan laporan perbaikan pembelajaran siklus I.
d. Tanggal 17 Februari 2010 pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II
e. Tanggal 19 Februari 2010 penyusunan laporan hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II
SD Negeri 01 Rowosari terletak daerah perkotaan tepatnya di Jalan Raya Ulujami Barat No. 114 Pemalang. Sekolah ini berada tepat di tepi jalan pantura sehingga suara kendaraan yang berlalu lalang sangat mengganggu dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
Desa Rowosari merupakan salah satu desa di kawasan pantai utara Jawa Tengah (Pantura). Desa ini dilalui jalan pantura yang merupakan jalan nasional. Sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai PNS, pedagang, buruh konveksi, dan hanya sedikit yang bekerja di bidang pertanian karena di desa Rowosari lahan untuk pertanian sangat sempit. Taraf pendidikan masyarakat desa Rowosari sangat beragam, ada yang berpendidikan rendah dan ada juga yang mengenyam sampai pendidikan tinggi. Masyarakat Rowosari berasal dari berbagai kalangan baik dari ekonomi rendah sampai ekonomi sedang, bahkan banyak yang berasal dari kalangan mampu. Karena sebagian besar masyarakatnya bekerja di sentra konveksi yang sudah terkenal sampai ke luar daerah. Banyak diantara masyarakat bekerja sebagi buruh konveksi, mereka bekerja pada bos-bos ari berasal dari kalangan konveksi.
Masyarakat Rowosari adalah masyarakat yang religius, selain sekolah umum sore harinya siswa-siswi SDN 01 Rowosari bersekolah dimadrasah. Kemudian malamnya mereka mengaji di musholla setelah sholat maghrib.
B. Diskripsi Perbaikan Pembelajaran Per Siklus
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan dengan melibatkan teman sejawat yaitu Siti Hartatik dan supervisor Drs. Solikhul Waji, DP, M. Pd.
1. Pra Siklus
a. Perencanaan
1) Meminta izin kepala sekolah.
2) Membuat rencana pembelajaran.
3) Menghubungi teman sejawat untuk menjadi pengamat.
4) Melaksanakan rencana pembelajaran
5) Mengadakan dialog dengan teman sejawat
b. Pelaksanaan
1. Pra Kegiatan
a. Guru dan siswa berdo’a bersama
b. Guru mengabsen siswa
c. Guru menyiapkan alat-alat pelajaran.
d. Guru mengkondisikan kelas
2. Kegiatan Awal
a. Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Satu-satu”.
Satu-satu aku sayang ibu
Dua-dua aku sayang ayah
Tiga-tiga sayang adik kakak
Satu dua tiga sayang semuanya.
b. Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan lagu yang dinyanyikan.
Misal : Ada berapa jumlah anggota keluarga kalian ?
Ayo sebutkan ?
c. Guru menginformasikan materi pelajaran.
3. Kegiatan Inti
a. Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru tentang kedudukan dan peran anggota keluarga.
b. Secara individual siswa bertanya jawab tentang kedudukan dan peran anggota keluarga.
c. Setelah melakukan diskusi kelompok siswa dapat menunjukkan kedudukan dan peran anggota keluarga.
4. Kegiatan Akhir
a. Siswa menyimpulkan materi dengan bimbingan guru.
b. Guru mengadakan evaluasi
c. Guru menilai dan menganalisis hasil evaluasi
d. Guru memberi motivasi siswa supaya belajar di rumah dengan rajin.
c. Pengamatan (evaluasi)
Fokus Observasi :
1) Penyediaan buku suku sumber : ada, tetapi tidak lengkap.
2) Penyediaan alat peraga ada tetapi kurang relevan.
3) Penyampaian informasi awal yang tentang materi yang dibahas : ada.
4) Pelaksanaan apersepsi : ada.
5) Penggunaan alat peraga secara optimal : tidak optimal.
6) Penggunaan metode yang bervariasi : ya bervariasi, tetapi kurang relevan dengan materi.
7) Menyampaikan kesimpulan materi : ya ada.
8) Pelaksanaan evaluasi : ada.
9) Menilai hasil evaluasi : ada.
10) Menganalisis hasil evaluasi : ya ada.
d. Refleksi
Setelah diadakan refleksi terhadap perolehan hasil perbaikan pada pra siklus ternyata pelaksanaan pembelajaran masih terdapat banyak kelemahan antara lain :
1) Penjelasan materi kurang sistematis.
2) Kurang memberi kesempatan siswa untuk menanyakan materi yang belum jelas.
3) Kurang memberikan motivasi kepada siswa.
4) Penggunaan metode yang kurang tepat sehingga siswa kurang dalam memahami materi pelajaran.
5) Penggunaan alat peraga yang kurang relevan sehingga aktivitas siswa dalam belajar rendah.
6) Siswa tidak antusias dan kurang tertarik untuk belajar.
Dilihat dari perolehan tes, ternyata banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah kriteia ketuntasan minimal dan aktivitas belajar rendah. Oleh karena itu, penulis menganggap bahwa masih terdapat hal-hal yang perlu diperbaiki. Sehingga penulis memutuskan mengadakan perbaikan pada siklus I dengan mengfokuskan pada penyampaian materi pelajaran yang lebih sistematis, penggunaan metode yang lebih tepat dan bervariasi, penggunaan alat peraga yang relevan dan menarik perhatian siswa, lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum jelas, dan lebih banyak memberikan motivasi kepada siswa agar aktivitas siswa dalam belajar materi Ilmu Pengetahuan Sosial tinggi
2. Siklus I
a. Perencanaan
1) Meminta izin kepada kepala sekolah.
2) Membuat rencana pembelajaran dengan menambahkan kegiatan perbaikan.
3) Menghubungi teman sejawat untuk menjadi pengamat.
4) Melaksanakan rencana pembelajaran.
5) Mengadakan dialog dengan teman sejawat.
6) Konsultasi dengan supervisor.
b. Pelaksanaan
1. Pra Kegiatan
a. Guru dan siswa berdo’a bersama
b. Guru mengabsen siswa
c. Guru menyiapkan alat-alat pelajaran.
d. Guru mengkondisikan kelas
2. Kegiatan Awal
a. Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Satu-satu”.
Satu-satu aku sayang ibu
Dua-dua aku sayang ayah
Tiga-tiga sayang adik kakak
Satu dua tiga sayang semuanya.
b. Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan lagu yang dinyanyikan.
Misal : Ada berapa jumlah anggota keluarga kalian?
Ayo sebutkan?
c. Guru menginformasikan materi pelajaran.

3. Kegiatan Inti
a. Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru tentang kedudukan dan peran anggota keluarga.
b. Secara individual siswa bertanya jawab tentang kedudukan dan peran anggota keluarga.
c. Setelah melakukan diskusi kelompok siswa dapat menunjukkan kedudukan dan peran anggota keluarga.
4. Kegiatan Perbaikan.
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru melalui alat peraga gambar berwarna tentang kedudukan dan peran anggota keluarga.
b. Guru membimbing siswa mengamati alat peraga gambar berwarna tentang kedudukan dan peran anggota keluarga.
c. Guru menjelaskan materi kedudukan dan peran masing-masing anggota keluarga.
d. Siswa mencatat materi yang disampaikan guru
e. Setelah mencatat siswa kemudian secara berkelompok bermain drama tentang kedudukan dan peran masing-masing anggota keluarga.
f. Siswa menghayati masing-masing peran sebagai anggota keluarga.
g. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang disampaikan.
h. Guru memberikan soal-soal latihan tentang kedudukan dan peran anggota keluarga.
4. Kegiatan Akhir
a. Siswa menyimpulkan materi dengan bimbingan guru.
b. Guru mengadakan evaluasi
c. Guru menilai dan menganalisis hasil evaluasi
d. Guru memberi motivasi siswa supaya belajar di rumah dengan rajin.
c. Pengamatan (observasi)
Fokus observasi :
1) Peningkatan prestasi belajar melalui metode sosiodama : ada.
2) Peningkatan aktivitas siswa dalam belajar melalui penggunaan media gambar berwarna : ya ada, relevan.
3) Penyediaan buku sumber : ya ada, lengkap.
4) Penyedian alat peraga : ada.
5) Penyampaian informasi awal tentang materi yang dibahas : ada.
6) Pelaksanaan apersepsi : ada
7) Penggunaan alat peraga secara optimal : ya ada.
8) Penggunaan metode yang bervariasi : ya.
9) Menyampaikan kesimpulan materi pelajaran : ya.
10) Pelaksanaan evaluasi : ya.
11) Menilai hasilk evaluasi : ya.
12) Menganalisis nilai hasil evaluasi : ya ada.
d. Refleksi
Melalui refleksi dan diskusi tentang hasil perbaikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siklus I pada dasarnya sudah menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan, tetapi berdasarkan analisis, hasil latihan kebanyakan siswa masih keliru dalam menunjukkan kedudukan dan peran masing-masing anggota keluarga. Untuk itu penulis memandang masih perlu melaksanakan perbaikan siklus II.
3. Siklus II
a. Perencanaan
1) Meminta izin kepada kepala sekolah.
2) Membuat rencana pembelajaran dengan menambahkan kegiatan perbaikan.
3) Menghubungi teman sejawat untuk menjadi pengamat.
4) Melaksanakan rencana pembelajaran.
5) Mengadakan dialog dengan teman sejawat.
6) Konsultasi dengan supervisor.
b. Pelaksanaan
1. Pra Kegiatan
a. Guru dan siswa berdo’a bersama
b. Guru mengabsen siswa
c. Guru menyiapkan alat-alat pelajaran.
d. Guru mengkondisikan kelas

2. Kegiatan Awal
a. Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Satu-satu”.
Satu-satu aku sayang ibu
Dua-dua aku sayang ayah
Tiga-tiga sayang adik kakak
Satu dua tiga sayang semuanya.
b. Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan lagu yang dinyanyikan.
Misal : Ada berapa jumlah anggota keluarga kalian?
Ayo sebutkan?
c. Guru menginformasikan materi pelajaran.
3. Kegiatan Inti
a. Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru tentang kedudukan dan peran anggota keluarga.
b. Secara individual siswa bertanya jawab tentang kedudukan dan peran anggota keluarga.
c. Setelah melakukan diskusi kelompok siswa dapat menunjukkan kedudukan dan peran anggota keluarga.
4. Kegiatan Perbaikan.
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru melalui alat peraga gambar berwarna tentang kedudukan dan peran anggota keluarga.
b. Guru membimbing siswa mengamati alat peraga gambar berwarna tentang kedudukan dan peran anggota keluarga.
c. Guru menjelaskan materi kedudukan dan peran masing-masing anggota keluarga.
d. Siswa mencatat materi yang disampaikan guru
e. Setelah mencatat siswa kemudian secara berkelompok bermain drama tentang kedudukan dan peran masing-masing anggota keluarga.
f. Siswa menghayati masing-masing peran sebagai anggota keluarga.
g. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang disampaikan.
h. Guru memberikan soal-soal latihan tentang kedudukan dan peran anggota keluarga.
4. Kegiatan Akhir
e. Siswa menyimpulkan materi dengan bimbingan guru.
f. Guru mengadakan evaluasi
g. Guru menilai dan menganalisis hasil evaluasi
h. Guru memberi motivasi siswa supaya belajar di rumah dengan rajin.
c. Pengamatan (observasi)
Fokus Observasi :
1) Peningkatan prestasi belajar melalui metode Sosiodrama : ada.
2) Peningkatan aktivitas siswa dalam belajar melalui penggunaan media gambar berwarna : ya ada, relevan.
d. Refleksi
Setelah diadakannya perbaikan pada siklus II, siswa mengalami kemajuan hasil belajar yang cukup memuaskan. Prestasi siswa diatas KKM. Sedangkan dalam aktivitas belajar, hampir seluruh siswa aktif dalam proses belajar.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa untuk pembahasan materi ”Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga”dapat dikatakan tuntas.
















BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi per siklus
Penulis melakukan penelitian pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran sebanyak dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Penelitian pada masing-masing siklus mencakup penilaian aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan perbaikan pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa setelah selesai pelaksanaan perbaikan pembelajaran
1. Prestasi Belajar Siswa
a. Rekapitulasi Belajar Prestasi Belajar Siswa
Hasil tes formatif dari 38 siswa kelas II dengan Kompetensi Dasar “Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga” sebelum perbaikan pembelajaran (pra siklus), perbaikan pembelajaran siklus I, dan perbaikan pembelajaran siklus II dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut :
Tabel 1
Hasil Tes Formatif Kelas II
Mata pelajaran IPS

No Nama Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II Ket
1 Muhammad Ghufron 50 65 85
2 Muhammad Ziddan 55 70 75
3 Ovi Setyaji 65 75 80
4 Febriyani Puji Lestari 45 65 70
5 Muhammad Sodikon 75 80 90
6 Ninok Rejeki Amalia 30 60 65
No Nama Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II Ket
7 Slamet Tarmudi 55 70 80
8 Adinda Anugrah Illahi 80 85 100
9 Alfiyani Riski Riskiyanti 50 70 80
10 Alvin Satrio Wibowo 70 80 95
11 Angga Rizaldi 45 65 70
12 Arum Dwi Nanda 75 85 90
13 Bekti Syukur Fandila Rahman 60 75 80
14 Diky Hafizh Zulfahri 55 60 70
15 Eka Nurmala Sari 65 70 70
16 Elsyifa Riza Amanda 70 75 80
17 Hani Am Maria 40 50 65
18 Hasbi Maulana 35 50 65
19 Hasnah Akhlaqul Karimah 55 75 95
20 Izzatul Jannah 45 65 75
21 Khoirul Huda 60 70 85
22 M. Dimas Putra Pratama 70 75 85
23 M. Firman Sepriyanto 50 65 70
24 Muhammad Hafid Aulia 65 70 80
25 Mochamad Ilham Wibisono 30 50 70
26 Muhammad Nur Fajri 45 55 70
27 M. Ziddan Surya Putra 55 60 70
28 Mirza Zakaria 60 70 85
29 Muhammad Abdul Aziz 55 60 75
30 Reza Adhi Prastya 70 80 95
31 Rico Ilmi Ardiansyah 75 80 90
32 Riski Firmansyah Sikumbang 80 85 100
33 Risna Kharisma 80 90 100

No Nama Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II Ket
34 Rizky Sigit Pangestu 50 60 70
35 Tyas Putri Utami 40 65 75
36 Uut Muliani 45 55 70
37 Wahyu Romadhon 45 70 95
38 Yahya Malik Firmansyach 50 70 75
Jumlah 2145 2620 3040
Rata-rata 56,44 68,95 80


b. Grafik Prestasi belajar Siswa
Grafik Prosentase Prestasi Belajar Siswa Kelas II Semester 2 SD Negeri 01 Rowosari Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Grafik 1
Hasil Tes Formatif Kelas II
Mata pelajaran IPS










Berdasarkan analisis hasil evaluasi yang telah dilaksanakan, sebelum adanya perbaikan pembelajaran (pra siklus) tercatat 28 siswa dari 38 siswa yang mendapat nilai kurang dari 70 dengan nilai terendah 30 dan nilai rata-rata 56,44. Namun setelah adanya perbaikan pembelajaran siklus I, siswa yang mencapai nilai 70 semakin bertambah dengan rata-rata kelas 68,95 pada siklus II siswa yang mencapai nilai diatas 70 semakin bertambah dengan rata-rata kelas 80.
2). Aktifitas Belajar Siswa
Untuk memperbaiki pembelajaran Ilimu Pengetahuan Alam pada siklus I penulis melakukan berbagai kegiatan, antara lain memotivasi belajar siswa, menggunakan alat peraga / media pembelajaran yang sesuai dan menarik, menggunakan berbagai macam metode (variatif), mendorong siswa untuk bertanya, mendemonstrasikan penggunaan alat peraga, memberikan soal-soal latihan, dan membimbing siswa untuk menguasai konsep yang diajarkan.
a. Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa
Aktifitas siswa pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran Pengetahuan Sosial (IPS), sebelum perbaikan (pra siklus), siklus I maupun siklus II dapat dilihat tabel 2 sebagai berikut:




Tabel 2
Aktifitas Siswa Kelas II Pada Perbaikan Pembelajaran IPS

No Aspek Yang Diamati Pra Siklus Siklus I Siklus II Jml Rata2
1 Pra KBM
a. Berdo’a bersama 90 % 100 % 100 % 290 % 97 %
b. Mengabsen siswa 90 % 100 % 100 % 300 % 100 %
c. Mengkondisikan siswa 60 % 80 % 100 % 240 % 80 %
2 Kegiatan Awal
Guru menanyakan informasi awal yang diketahui siswa tentang anggota keluarga 50 % 70 % 95 % 215 % 72 %
3 Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan kedudukan dan peran anggota keluarga 40 % 50 % 80 % 170 % 57 %
b. Saat tanya jawab 40 % 60 % 80 % 195 % 65 %
4 Kegiatan Perbaikan
a. Saat sosiodrama 60 % 90 % 100 % 250 % 83 %
b. Saat latihan soal 60 % 80 % 95 % 235 % 78 %
c. Saat mengoreksi hasil latihan 60 % 90 % 100 % 250 % 83 %
5 Kegiatan Akhir
a. Saat menyimpulkan materi 60 % 80 % 100 % 240 % 80 %
b. Saat mengerjakan tes akhir 60 % 80 % 100 % 250 % 83 %
c. saat mengoreksi latihan 70 % 80 % 100 % 250 % 83 %
6 Kesan umum 70 % 90 % 100 % 260 % 87 %
Jumlah 810 % 1050% 1250% 2905% 1048%
Rata-rata 62 % 80.77% 96 % 223 % 80.62%

Keterangan :
- Aktifitas tinggi 80 % - 100 %
- Aktifitas sedang 60 % - 79 %
- Aktifitas rendah < 60 % b. Grafik Aktivitas Belajar Siswa Grafik Prosentase Aktivitas Siswa Kelas II Semester 2 SDN 01 Rowosari Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Grafik 2 Aktivitas Belajar Siswa Kelas II Mata pelajaran IPS Hasil refleksi terhadap hasil proses perbaikan pembelajaran dan hasil observasi yang dilakukan pengamat tercatat hal-hal sebagai berikut: Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran (pra siklus) Ilmu Pengetahuan Alam, tingkat kegairahan dan keberanian siswa tergolong rendah yaitu hanya 62 %. Aktivitas pembelajaran masih didominasi oleh guru. Namun setelah perbaikan pembelajaran siklus I, kegairahan dan keberanian siswa dalam pembelajaran meningkat menjadi 80,77% siswa terlihat aktif dan antusias dalam pembelajaran, 60% siswa menjawab pertanyaan guru, 80% siswa bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru. Pada siklus II siswa aktivitas siswa semakin bertambah menjadi 96 %. B. Pembahasan dari Setiap Siklus 1. Pra Siklus a. Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, kompetensi dasar “mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga” dari 38 siswa masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM ( KKM yang ditetapkan 70 ) dengan prosentase sebagai berikut 0-69 sebanyak 29 anak ( 76,32 % ) dan 70-100 sebanyak 9 anak (23,68 %). Rendahnya prestasi belajar siswa pada pra siklus dikarenakan guru belum menggunakan metode pembelajaran yang tepat. b. Aktifitas Belajar Siswa Aktivitas belajar siswa masih tergolong rendah karena tingkat keaktifan siswa hanya 62 %. Rendahnya aktifitas siswa ini disebabkan karena guru belum menggunakan media pembelajaran yang tepat 2. Siklus I a. Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh bahwa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, kompetensi dasar “mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga” dari 38 siswa masih banyak juga siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM dengan prosentase sebagai berikut : 0-69 sebanyak 16 anak (42,11 %) dan 70-100 sebanyak 22 anak (57,89 %). Banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM disebabkan karena guru kurang siap dalam menyampaikan pembelajaran walaupun sudah menggunakan metode yang tepat yaitu metode Sosiodrama. b. Aktifitas Belajar Siswa Dalam hal aktivitas belajar, siswa banyak mengalami kemajuan dari 62 % menjadi 80,77 % hal ini dikarenakan guru sudah menggunakan media pembelajaran yang sudah tepat yaitu mengunakan media gambar berwarna tentang anggota keluarga. 3. Siklus II a. Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, kompetensi dasar “mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga” dari 38 siswa telah banyak siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM dengan prosentase sebagai berikut : 0-69 % sebanyak 3 anak (7,90%) dan 70-100 sebanyak 35 anak ( 92, 10 % ), dalam hal ini pembelajaran dikatakan tuntas. Ketuntasan dalam pembelajaran IPS ini dsebabkan karena guru sudah siap dalam menggunakan metode sosiodrama. b. Aktifitas Belajar Siswa Dalam hal aktifitas belajar, siswa banyak mengalami peningkatan yang signifikan yaitu dari pra siklus 62 %, siklus I 80,77 % sedangkan siklus II-nya 96 %. Peningkatan aktifitas belajar ini dikarenakan guru siap dalam menggunakan metode gambar berwarna dan siap dalam menjelaskan setiap gambar yang pajang didepan kelas. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Kompetensi Dasar “ Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga ” melalui metode Sosiodrama dapat disimpulkan : 1. Metode Sosiodrama dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini terbukti bahwa pada pra siklus nilai rata-ratanya 56,44, pada siklus I 68,95, dan meningkat lagi menjadi 80. 2. Media gambar berwarna dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hali ini terbukti dari aktivitas siswa pada pra siklus 62 %, siklus II 80.77 %, dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 96 %. B. Saran 1. Bagi siswa a. Diharapkan siswa dalam kegiatan pembelajaran selalu terlibat secara aktif. b. Dalam pelaksanaan diskusi kelompok hendaknya secara individu siswa berani menyampaikan pendapatnya dan mau bekerja sama dalam kelompoknya. 2. Bagi guru a. Menggunakan metode yang bervariasi dan memilih metode yang sesuai dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. b. Memilih media yang sesuai dan terampil menggunakan media pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. c. Mencoba menggunakan metode Sosiodrama pada mata pelajaran selain Ilmu Pengetahuan Sosial. 3. Bagi sekolah a. Diharapakan sekolah menfasilitasi pelaksanaan kegiatan perbaikan melalui Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) agar guru dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya. b. Ikut berperan aktif dan bekerja sama dengan guru membangun kolaborasi demi kelancaran pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian tindakan Kelas ( PTK ). DAFTAR PUSTAKA Arif S. Sadiman, dkk, 2003. Media Pembelajaran. Jakarta, PT Raja Grafindo Persada Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta, PT Bumi Aksara Departemen Pendidikan Nasional, 2006, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran IPA, Departemen Pendidikan Nasional Hernawan, Asep Herry, 2007. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta, Universita Terbuka Mikarsa, Hera Lestari, 2007. Pendidikan Anak di SD. Universitas Terbuka Santoso, Puji. 2004. Materi pokok dan pembelajaran bahasa Indonesia. Jakarta, Universitas Terbuka Suciati, 2007. Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta, Universitas Terbuka Suprayekti, 2003. Interkasi Belajar Mengajar. Jakarta, Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan Syaiful Bachri Djamarah, 2002. Psikologi Belajar. Jakarta, Rineka Cipta Wardani, I.G.A.K Wihardit, Noehi Nasution H, 2008. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Universitas Terbuka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komisi Gratis | Bisnis Online Tanpa Modal
SekolahFOREX.Net

Entri Populer

Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info