Marquee

HATI-HATI TERHADAP OKNUM YG MENGATAS NAMAKAN BKD YG DPT MENGANGKAT CPNS DENGAN IMBALAN SEJUMLAH UANG DG JAMINAN IJAZAH ANDA

8 Tips Sehat di Depan Komputer :

1. Jaga jarak pandang Anda – monitor (50-100cm) dan gunakan meja / kursi nyaman
2. Sebaiknya gunakan LCD monitor dan setting sesuai kenyamanan mata Anda
3. Periksakan mata Anda, pakailah kacamata anti radiasi apabila diperlukan
4. Perhatikan sirkulasi udara dan gunakan cahaya ruangan yang cukup
5. Makan, minum, dan konsumsi tambahan vitamin / mineral secara teratur
6. Tidur 6 – 8jam sehari dan istirahatkan mata Anda sejenak, minimal 5 menit tiap jam
7. Sediakan waktu Anda untuk olahraga secara teratur agar kondisi tetap bugar
8. dan Terpenting adalah; menyediakan waktu untuk ibadah, keluarga dan sahabat

INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJIUN

Ass. Wr Wb
INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI'UN - INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJI'UN - INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI'UN
Segenap kerabat kerja Program ONH Ottomatis turut berbelasungkawa atas wafatnya KH Abdurrahman Wahid ( Gus Dur ) pada hari Rabu, 30 Des.2009 Pukul 18.45 WIB di RSCM Jakarta.
Semoga segala amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT dan kita yang ditinggalkan diberikan ketabahan.
Wass. Wr Wb
http://www.hajimudah.com/?id=adhityakusuma

PEMBELAJARAN MOBIL ( EDUCATION MOBIL)

 adalah langkah brani dari Diknas dan Telkom untuk mencari solusi pembelajaran yang efektif. Model pembelajaran ini belum punya nama baku namun yang pasti akan janya dapat dinikmati oleh mereka yg mempunyai HP atau Internet. Nah hal ini pula yg merupakan kelemahan dari model pembelajaran baru ini.
Pertanyaannya adalah apakah orang miskin tidak boleh mendapat fasiulitas pendidikansebab model pembelajaran ini hanya dpt diakses dg HP atau Internet. Atau minimal "merela" yang kurang beruntung slalu dan slalu tertinggal.

OK.. selengkapnya di :
http://www.facebook.com/note.php?note_id=221862461801#/notes.php?ref=sb

FREE DOWNLOAD RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) TEMATIK

Thema : LINGKUNGAN
RPP TEMATIK KELAS I Tema Lingkungan freedown load,


GAJI GURU TAMBAH RP 250.000/BULAN

Horeee, Guru Dapat Tambahan Gaji Rp 250 Ribu Per Bulam

Kabar baik untuk Anda para guru Pegawai Negeri Sipil yang belum mendapatkan tunjangan profesi. Presiden hari ini mengeluarkan peraturan yang memutuskan untuk memberikan tambahan penghasilan bagi para guru sebesar Rp 250 ribu per bulan.

"Saya, ingin menyampaikan berita baik kepada saudara-saudara semua, terutama bagi guru yang belum mendapatkan tunjangan profesi," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutanya di acara puncak peringatan Hari Guru Nasional dan Ulang Tahun ke - 64 PGRI di Gedung Tenis Indoor Senayan, Selasa (01/12).

 selengkapnya di
http://www.lpmpjateng.go.id/web/index.php?option=com_content&view=article&id=251:horeee-guru-dapat-tambahan-gaji-rp-250-ribu-per-bulan&catid=55:berita&Itemid=115

LOMBA BAHAN AJAR MANDIRI

LOMBA GURU BERPRESTASI DALAM PEMBUATAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBANTUAN KOMPUTER/ MULTIMEDIA

LPMP JAWA TENGAH
TAHUN 2009


RASIONAL 
“Inovasi tiada henti” itulah yang perlu dilakukan dunia pendidikan saat ini. Inovasi tersebut merupakan jawaban terhadap tantangan perubahan yang mengglobal dalam segala bidang, termasuk pendidikan. Bentuk inovasi yang sangat penting dalam dunia pendidikan adalah pemanfaatan teknologi informatika dan komunikasi berbantuan komputer di bidang pembelajaran. Harapan yang ingin dicapai adalah terjadinya transformasi pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Mewujudkan ke arah tersebut perlu modifikasi-modifikasi pembelajaran yang dilakukan guru secara kreatif, inovatif, relevan dan menyenangkan. 
 selengkapnya di
http://www.lpmpjateng.go.id/web/index.php?option=com_content&view=article&id=198:lomba-bahan-ajar-mandiri&catid=68:informasi&Itemid=132





SAATNYA DUNIA DI GENGGAMAN ANDA

MODEL PEMBELAJARAN ROLL PLAYING


8. Pembelajaran Roll Playing ( Bermain Peran )



Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan. Kelebihan metode Role Playing:

Melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerjasama.
  1. Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
  2. Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.
  3. Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan.
  4. Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.


MODEL PEMBELAJARAN LESSON STUDY

7. Model Pembelajaran Lesson Study


Lesson Study adalah suatu metode yang dikembankan di Jepang yang dalam bahasa Jepangnyadisebut Jugyokenkyuu. Istilah lesson study sendiri diciptakan oleh Makoto Yoshida.
Lesson Study merupakan suatu proses dalam mengembangkan profesionalitas guru-guru di Jepang dengan jalan menyelidiki/ menguji praktik mengajar mereka agar menjadi lebih efektif.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Sejumlah guru bekerjasama dalam suatu kelompok. Kerjasama ini meliputi:
a. Perencanaan.
b. Praktek mengajar.
c. Observasi.
d. Refleksi/ kritikan terhadap pembelajaran.
2. Salah satu guru dalam kelompok tersebut melakukan tahap perencanaan yaitu membuat rencana pembelajaran yang matang dilengkapi dengan dasar-dasar teori yang menunjang.
3. Guru yang telah membuat rencana pembelajaran pada (2) kemudian mengajar di kelas sesungguhnya. Berarti tahap praktek mengajar terlaksana.
4. Guru-guru lain dalam kelompok tersebut mengamati proses pembelajaran sambil mencocokkan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Berarti tahap observasi terlalui.
5. Semua guru dalam kelompok termasuk guru yang telah mengajar kemudian bersama-sama mendiskusikan pengamatan mereka terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Tahap ini merupakan tahap refleksi. Dalam tahap ini juga didiskusikan langkah-langkah perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.
6. Hasil pada (5) selanjutnya diimplementasikan pada kelas/ pembelajaran berikutnya dan seterusnya kembali ke (2).
Adapun kelebihan metode lesson study sebagai berikut:
- Dapat diterapkan di setiap bidang mulai seni, bahasa, sampai matematika dan olahraga dan pada setiap tingkatan kelas.
- Dapat dilaksanakan antar/ lintas sekolah.



MODEL PEMBELAJARAN TGT

6.Model Pembelajaran TGT (Team Game Tournament)

Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement.
Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
Ada5 komponen utama dalam komponen utama dalam TGT yaitu:

1. Penyajian kelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.

2. Kelompok (team)
Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.

3. Game
Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan.

4. Turnamen
Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. Turnamen pertama guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa tertinggi prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II dan seterusnya.

5. Team recognize (penghargaan kelompok)
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan.
Team mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata skor 45 atau lebih, “Great Team” apabila rata-rata mencapai 40-45 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 30-40



MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

5. Model Pembelajaran JIGSAW

Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap anggota bertanggungjawab terhadap penguasaan setiap komponen/subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari masing-masing kelompok yang bertanggungjawab terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi yang terdiri dari yang terdiri dari dua atau tiga orang.
Siswa-siswa ini bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatifnya dalam: a) belajar dan menjadi ahli dalam subtopik bagiannya; b) merencanakan bagaimana mengajarkan subtopik bagiannya kepada anggota kelompoknya semula. Setelah itu siswa tersebut kembali lagi ke kelompok masing-masing sebagai “ahli” dalam subtopiknya dan mengajarkan informasi penting dalam subtopik tersebut kepada temannya. Ahli dalam subtopik lainnya juga bertindak serupa. Sehingga seluruh siswa bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaannya terhadap seluruh materi yang ditugaskan oleh guru. Dengan demikian, setiap siswa dalam kelompok harus menguasai topik secara keseluruhan.


MODEL PEMBELAJARAN DIRECT LEARNING

4. Pembelajaran Langsung ( Direct Learning)


Pengetahuan yang bersifat informasi dan prosedural yang menjurus pada ketrampilan dasar akan lebih efektif jika disampaikan dengan cara pembelajaran langsung. Sintaknya adalah menyiapkan siswa, sajian informasi dan prosedur, latihan terbimbing, refleksi, latihan mandiri, dan evaluasi. Cara ini sering disebut dengan metode ceramah atau ekspositori (ceramah bervariasi).

MODEL PEMEBELAJARAN RME

3. Pembelajaran RME ( Realistic Mathematics Education)

Realistic Mathematics Education (RME) dikembangkan dengan pola guided reinventiondalam mengkontruksi konsep-aturan melalui process of mathematization, yaitu
a. matematika horizontal (tools, fakta, konsep, prinsip, algoritma, aturan uantuk digunakan dalam menyelesaikan persoalan, proses dunia empirik) dan
b. matemayika vertikal (reoorganisasi matematik melalui proses dalam dunia rasio, pengemabngan mateastika).

Prinsip RME adalah
- aktivitas (doing) konstruksivis,
- realitas (kebermaknaan proses-aplikasi), 
- pemahaman (menemukan-informal daam konteks melalui refleksi, informal ke formal), i
- nter-twinment (keterkaitan-intekoneksi antar konsep), 
- interaksi (pembelajaran sebagai aktivitas sosial, sharing), dan
- bimbingan (dari guru dalam penemuan).

STOP STREEESSS

Baik .. Anda saya pecat !

Hari ini Ka Polri benar benar dibuat sibuk dan pusing karena banyak warga yang mau melapor, Trio Andi, ada Pak Hatta dan SBY Putra.
BHD             : Apa yang bisa saya bantu Pak Andi ?
Trio Andi       : Saya mau lapor Pak.. saya difitnah "ada main" dg Pak JK.
                       Bapak sendiri kan yau saya punya anak istri demikian pula JK.. emang kami guy ?
BHD             : Baik nati Pak Kusno  yang mberesin.
Kusno           : Siap Komandan!
Pak Hatta      :  Saya juga Pak BHD... say dituduh menerima dana dari Century.
BHD             :  Baik pak Hatta laporan saya terima dan serahkan saja pada Pak Kusno.. semua pasti beres.
Kusno           : Siap Komandan !
SBY Putra    : Benar Pak BHD,  saya juga mau lapor , saya dituduh punya skandal dengan Century... padahal
                       saya tidak pernah pergi berdua pak... saya selalu dikawal.Nih Saksinya.. (sambil menunjuk
                       para pengawal setianya)
BHD             :  Baik Gus, segera akan diselesaikan Pak Kusno
Pak Kusno    : Siap Komandan... tapi...
BHD             : Ada apa Pak Kusno? ( BHD terperanjat dg jawaban P Kusno )
Pak Kusno    : Saya sendiri mau lapor Pak..
BHD             : Baik Pak Kusno hari ini anda saya pecat.Karena saya tahu .. anda mau melapotkan saya kan ?
Trio Andi, Pak Hatta, SBY Putra : Hahhhhhh  huuuuuuuuuuuuuuu
Wartawan   : Kompak nii yeee ?











MODEL PEMBELAJARAN CTL

2. Pembelajaran Kontekstual
    ( Contextual Teaching and Learning )

Pengertian

Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan proses pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan/ ketrampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya.
CTL disebut pendekatan kontektual karena konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat.

Rasional

Dalam Contextual teaching and learning (CTL) diperlukan sebuah pendekatan yang lebih memberdayakan siswa dengan harapan siswa mampu mengkonstruksikan pengetahuan dalam benak mereka, bukan menghafalkan fakta. Disamping itu siswa belajar melalui mengalami bukan menghafal, mengingat pengetahuan bukan sebuah perangkat fakta dan konsep yang siap diterima akan tetapi sesuatu yang harus dikonstruksi oleh siswa. Dengan rasional tersebut pengetahuan selalu berubah sesuai dengan perkembangan jaman.

Pemikiran Tentang Belajar

Proses belajar anak dalam belajar dari mengalami sendiri, mengkonstruksi pengetahuan, kemudian memberi makna pada pengetahuan itu. Transfer belajar; anak harus tahu makna belajar dan menggunakan pengetahuan serta ketrampilan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya. Siswa sebagai pembelajar; tugas guru mengatur strategi belajar dan membantu menghubungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru, kemudian memfasilitasi kegiatan belajar. Pentingnya lingkungan belajar; siswa bekerja dan belajar secara di panggung guru mengarahkan dari dekat.

Hakekat

Komponen pembelajaran yang efektif meliputi:
Konstruktivisme, konsep ini yang menuntut siswa untuk menyusun dan membangun makna atas pengalaman baru yang didasarkan pada pengetahuan tertentu. Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak secara tiba-tiba. Strategi pemerolehan pengetahuan lebih diutamakan dibandingkan dengan seberapa banyak siswa mendapatkan dari atau mengingat pengetahuan.
Tanya jawab, dalam konsep ini kegiatan tanya jawab yang dilakukan baik oleh guru maupun oleh siswa. Pertanyaan guru digunakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara kritis dan mengevaluasi cara berpikir siswa, seangkan pertanyaan siswa merupakan wujud keingintahuan. Tanya jawab dapat diterapkan antara siswa dengan siswa, guru dengan siswa, siswa dengan guru, atau siswa dengan orang lain yang didatangkan ke kelas.
Inkuiri, merupakan siklus proses dalam membangun pengetahuan/ konsep yang bermula dari melakukan observasi, bertanya, investigasi, analisis, kemudian membangun teori atau konsep. Siklus inkuiri meliputi; observasi, tanya jawab, hipoteis, pengumpulan data, analisis data, kemudian disimpulkan.
Komunitas belajar, adalah kelompok belajar atau komunitas yang berfungsi sebagai wadah komunikasi untuk berbagi pengalaman dan gagasan. Prakteknya dapat berwujud dalam; pembentukan kelompok kecil atau kelompok besar serta mendatangkan ahli ke kelas, bekerja dengan kelas sederajat, bekerja dengan kelas di atasnya, beekrja dengan masyarakat.
Pemodelan, dalam konsep ini kegiatan mendemontrasikan suatu kinerja agar siswa dapat mencontoh, belajr atau melakukan sesuatu sesuai dengan model yang diberikan. Guru memberi model tentang how to learn (cara belajar) dan guru bukan satu-satunya model dapat diambil dari siswa berprestasi atau melalui media cetak dan elektronik.
Refleksi, yaitu melihat kembali atau merespon suatu kejadian, kegiatan dan pengalaman yang bertujuan untuk mengidentifikasi hal yang sudah diketahui, dan hal yang belum diketahui agar dapat dilakukan suatu tindakan penyempurnaan. Adapun realisasinya adalah; pertanyaan langsung tentang apa-apa yang diperolehnya hari itu, catatan dan jurnal di buku siswa, kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran pada hari itu, diskusi dan hasil karya.
Penilaian otentik, prosedur penilaian yang menunjukkan kemampuan (pengetahuan, ketrampilan sikap) siswa secara nyata. Penekanan penilaian otentik adalah pada; pembelajaran seharusnya membantu siswa agar mampu mempelajari sesuatu, bukan pada diperolehnya informasi di akhr periode, kemajuan belajar dinilai tidak hanya hasil tetapi lebih pada prosesnya dengan berbagai cara, menilai pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa.

Penerapan CTL dalam pembelajaran

Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan engkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan baru. Lakukan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua toipik. Kembangkan sifat keingin tahuan siswa dengan cara bertanya. Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok). Hadirkan model sebagai contoh dalam pembelajaran. Lakukan refleksi pada akhir pertemuan. Lakukan penilaian otentik yang betul-betul menunjukkan kemampuan siswa.

STOP STRESS
INI JUGA UNTUK WANITA ..BU 

 Rumah Makan Tirta Alam terkenal sbg rumah makannya korpri di Pekalongan. Betapa tidak? hari itu kami serombongan makan siang bareng dengan rpmbongan Pejabat Tinggi di Pekalongan. Terbukti para Ajudan yang mayoriyas muda2 gagah, ganteng canti2 sedang sibuk mmpersiapkan ubo rampe yang diturunkan dari mobil dinas di wilayah tsb. 
Sambil melewati mereka saya menuju Urinoir 
" Waaah.. rapi sekali Bu ... untuk Bapak atau Ibu Bupati Bu.." sapaku sok akrab. 
" Oh.. inggih pak......" sambil rnwnoleh  kearahku. Alamaaak TOOBAAAAATT manis sekali senyum gadis ini meskipun dibalut uniform keki.
Sampai selesai hajatku di toiletpun senyum ramah itu masih membekas. Sambil membetulkan ikat pinggang aku keluar toilet. Dan ... betapa kagetnya aku ...cewek yg kugoda tadi berdiri sambil berkacak pingang ngomel " Pak.. Bapak tahu tidak.. ?
" Lho... ada apa mbak.. eh bu.?" sambil membetukan resleting

" Bapak bisa baca tulisan itu tidak ? Ini kan untuk wanita !! teriaknya sambil menunjk papan kecil di atas pintu toilet. ( di sana tertulis WANITA .. ups!!! rupanya aku salah masuk..)
" Lha emang mbak.. eh ibu tidak tahu yaaa. ... INIII... juga untuk wanita !!!" jawablku ketus menunjuk di resletting  sambil ngeloyor meningalkan ajudan yang tersipu malu malu...


salam tuk :
Hj St Parmi, Hj St Uyati, Hj St Yaroh,
Hj St Julekha, Hj St Maryati, Hj. St Patekha dan Hj St Rifati.
H. Ghoni, H Slamet. dan H Simbah.\



MODEL-MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

1. Pembelajaran Koperatif ( Cooperative Learning ).


Pembelajaran koperatif diilhami oleh  fitrah manusis sebagai makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan otrang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembagian tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyatan itu, belajar berkelompok secara koperatif, maka siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, dan tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih beinteraksi-komunikasi-sosialisasi karena koperatif adalah miniatur dari kehidupan  bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing. Model pembelajaran koperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksikan  konsep,  menyelesaikan persoalan, atau inkuiri.

Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif ( kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4 – 5 orang, siawa heterogen (kemampuan, gender, karekter), ada control dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi.

Secara singkat skenario  pembelajaran koperatif ini adalah informasi, pengarahan strategi, membentuk kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi hasil kelompok, dan pelaporan

Model Pembelajaran Tematik

Ditinjau dari pengertiannya, pembelajaran adalah pengembangan pengetahuan, keterampilan, atau sikap baru pada saat seseorang individu berinteraksi dengan informasi dan lingkungan. Menurut Yunanto (2004:4), “Pembelajaran merupakan pendekatan belajar yang memberi ruang kepada anak untuk berperan aktif dalam kegiatan belajar.”
“Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraa” Depdiknas (2007:226). Selanjutnya menurut Kunandar (2007:311), “Tema merupakan alat atau wadah untuk mengedepankan berbagai konsep kepada anak didik secara utuh.” Dalam pembelajaran, tema diberikan dengan maksud menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan bahasa anak didik dan membuat pemmbelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar. Jadi, pembelajaran tematik adalah pembelajatan terpadu yang menggunakan tema sebagai pemersatu materi yang terdapat di dalam beberapa mata pelajaran dan diberikan dalam satu kali tatap muka.
Pembelajaran tematik dikemas dalam suatu tema atau bisa disebut dengan istilah tematik
Komisi Gratis | Bisnis Online Tanpa Modal
SekolahFOREX.Net

Entri Populer

Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info